Saturday, August 10, 2013

Paus Fransiskus (5) : Gereja miskin

20 tahun lalu. Diskusi suatu milis Katolik sedang membahas gereja yg kaya dan miskin. Saya berkata, gereja sekarang sudah cukup baik; tapi sebenarnya dapat lebih baik lagi dengan lebih berpihak pada kaum miskin. Misalnya, kalau membangun gereja, buat gereja yg lebih sederhana. Tidak usah megah2. Misalnya terkumpul 20 milyar. Gunakan yang 18 milyar. Ada sisa uang?  Bagikan pada kaum miskin. Segera tentangan dan cemoohan terlontar.

cormac70

http://www.peduligerejakatolik.org
Diskusi yg sama saya ulangi pada kelompok keluarga beberapa bulan lalu. Segera muncul juga bantahan dari saudara. 

Megah bagi Tuhan

"Soal megah itu harus ada kriterianya. Allah tidak membenci kekayaan.. Allah mengizinkan org pilihannya menjadi kaya. Abraham dan Lot itu orang kaya, ternaknya banyak, Yakup juga kaya; Yusuf wakil raja atau firaun. Daud raja kaya, Salomo mendirikan bait Allah yang megah sekali, peralatannya dilapis emas semua. Pada dasarnya semua itu dilakukan karena sangat menghormati kehadiran Allah. Itu dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru, waktu Yesus diurapi oleh perempuan yang membawa buli2 penuh minyak wangi yg amat mahal. Dan Yudas protes, karena minyak yg mahal itu kan bisa dijual dan uangnya utk org miskin. Dan Yudas ditegur Yesus.. Kisah lengkapnya baca Kitab Suci :).  "

Saya merenung. Inilah indahnya Katolik. Umat bebas menafsirkan. Ucapanku dapat disejajarkan dengan  pendapat Yudas, tapi juga dapat dianggap sesuai dengan perintah Yesus sendiri (Matius 25:35-36). Membingungkan banyak orang.

Lalu muncullah Paus Fransiskus yang suka kesederhanaan. Dan inilah komentarnya: 
"Saya sakit hati bila melihat pastor atau suster mengendarai mobil model terbaru... Mobil memang dibutuhkan untuk melakukan banyak hal, tetapi tolong pakai yang sederhana saja. Jika Anda menyukai mobil mewah, coba bayangkan berapa banyak anak yang mati kelaparan di dunia ini.” kata paus. (search Google "It hurts me when I see a priest or a nun", "Pope Francis")
Pesan yg tersirat sudah jelas. Kita diharapkan untuk memilih barang yang lebih sederhana. Bila ada kelebihan dana, gunakan untuk membantu orang miskin. Hanya saja paus tidak menyebutkannya secara telak. Tapi ada yang terang2an. Waktu paus terpilih, dia bilang pada orang Argentina; jangan berbondong2 ke Roma, berikan uangnya pada orang miskin.

Bukan cuma Paus Fransiskus yg memberi contoh. Paus Johanes XXIII juga. Sewaktu akan dinobatkan sbg paus, dia diberi hadiah mahkota oleh umat kota kelahirannya, Bergamo. Waktu mahkota akan dibuat, dia meminta jumlah permatanya dikurangi setengahnya, dan diberikan pd org miskin. Mestinya pesan kedua paus ini sudah cukup jelas.

Tapi ya itu... Yang sederhana itu sering menyusahkan. Dari segi estetis, sering bikin sepet mata. Kalau gedung panas, bikin gerah orang yang berdoa di dalamnya. Belum lagi gengsinya kurang :).  Saya sendiri juga merasa nikmat kok, kalau berdoa di gedung gereja yg baru, besar, berinterior mewah, desain elegan, dengan kursi jati yg halus dan licin, dihembus udara sejuk dr AC yg besar. Ini akan membuat saya asyik berdoa, berdoa, dan berdoa, dan berdoa terus, untuk mereka yg miskin dan sengsara di luar sana. 


---------------------------
Catatan : konon dulu 20 tahun lalu, saya dengar di Jakarta ada suster yang punya Mercedes mewah. Entah benar atau tidak. Semoga saja ucapan paus yg sekarang ini didengar.






1 comment:

  1. Kalau saya melihat pesan dari Paus adalah inclusivity atau Tuhan menerima orang yang situasinya seperti apa pun dan walaupun di masa lampau pernah melanggar aturan gereja. Selama ini, beberapa kesalahan dari gereja adalah seakan mengkelompokan orang. Memang salah kalau ada yang berpendapat bahwa orang yang mampu membeli sepatu bagus tapi memakai sendal ke gereja adalah tindakan tidak sopan. Seakan membuat kesan bahwa nanti di gereja akan terlihat siapa yang miskin(yang memang cuma punya sendal) dan yang kaya.

    Saya merasa keinginan duniawi itu bukan salah atau dilarang. Keinginan duniawi bisa membuat orang sadar, mengalami pencerahan. Jadi bukan berarti gereja harus sederhana, tidak boleh dibuat nyaman dengan AC atau kemewahan lain.

    Memang betul kalau sebaiknya dana tersebut dipakai untuk menolong orang miskin. Tapi dengan adanya perbedaan bisa membuat orang sadar. Kalau semua orang sama, seperti keinginan komunis, terkadang akan mengurangi keinginan untuk lebih maju.

    ReplyDelete