Tuesday, May 6, 2025

Bikin Tanda Salib yang Benar?


Di medsos bertebaran  video tentang tanda salib. Yang satu menyalin yang lain, lalu diubah2. Demi mendapat follower, dan untuk sebagian, mungkin demi tambah duit... Tapi ada pedoman nomor 1 dalam dunia medsos, yakni: Jangan gampang percaya... Cari sumber resmi. Karena di geraja Katolik, hampir semua tata gerak upacara ditulis dalam dokumen resmi. Beberapa dokumen resmi yang bisa dijadikan rujukan adalah: 

  1. Pedoman Umum Misale Romawi (General Instruction of the Roman Missal [GIRM])
  2. Katekismus Gereja Katolik

Dalam hal tata gerak tanda salib yang sangat rinci, ini tidak disebut dalam kedua dokumen itu.

Pedoman Umum Misa Katolik cuma menyebut kapan tanda salib dilakukan, misalnya:

  • Pembukaan Misa (GIRM no. 124): “Ketika semua telah siap, imam dan umat menandai diri mereka dengan tanda salib…”
  • Sebelum Injil dibacakan (GIRM no. 134): “Kemudian, diakon atau imam membuat tanda salib kecil di dahi, bibir, dan dada…”

Namun, GIRM tidak menjelaskan secara rinci gerakan tangan (kiri ke kanan, urutan tubuh, dll.). Penjelasan ini lebih merupakan bagian dari tradisi hidup Gereja dan penjelasan katekese.

Katekismus Gereja Katolik (KGK) juga tidak menjelaskan teknis tanda salib, tetapi menyebut maknanya:

  • KGK 2157: “Tanda salib… adalah pengakuan iman, sarana penguatan, dan perlindungan dalam pencobaan.”

Sebagian besar bentuk tanda salib diwariskan dari tradisi Latin Barat (untuk membedakan dari, misalnya, tradisi Bizantin dimana jari tangan bergerak menyilang dari kanan ke kiri). Ini diteruskan melalui katekese, praktik imam, dan buku-buku doa resmi.

Jadi, sekali lagi, tidak ada satu dokumen resmi yang menetapkan "cara membuat tanda salib secara teknis" secara rinci. Tradisi Gereja menetapkan:

Urutan Gerakan: Dahi → Dada → Bahu kiri → Bahu kanan. Ada yang menambahkan, sesudah itu kedua tangan menyatu di dada atau di bawah dada. Boleh-boleh saja. Ada yang bilang, sesudah tangan menyatu baru bilang "Amin"... Boleh saja. Terlambat 1 detik atau lebih cepat 1 detik tidak membuat Tuhan marah. 

Tanda salib biasanya dilakukan dengan gerakan tangan sebagai berikut:

  • Pakai tangan kanan
  • Sentuhan dilakukan di:
    • Dahi (dengan kata: Dalam nama Bapa)
    • Dada (dan Putra)
    • Bahu kiri (dan Roh Kudus)
    • Bahu kanan (Amin)

Catholic Encyclopedia

Ada satu sumber otoritatif lagi yang sudah berumur lebih dari 100 tahun, yakni Catholic Encyclopedia. Meski bukan dokumen resmi gereja, buku ini (sekarang dalam bentuk situs web) merangkum berbagai hal mengenai Gereja Katolik dan dianggap cukup tepat.  Dituliskan:

"Istilah 'tanda salib' paling umum dan tepat digunakan untuk salib besar yang dilacak dari dahi ke dada dan dari bahu ke bahu, seperti yang diajarkan kepada umat Katolik untuk dilakukan saat memulai doa mereka, dan seperti yang dilakukan imam di kaki altar ketika memulai Misa dengan kata-kata: 'Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.'"

Penjelasan ini menegaskan bahwa praktik membuat tanda salib dengan tangan kanan, menyentuh dahi, dada, bahu kiri, lalu bahu kanan, telah menjadi bagian dari tradisi liturgi dan devosi umat Katolik.  Tapi dalam sejarahnya sejak 2000  tahun ini, umat Katolik pernah membuat tanda salib dengan 1 jari, 2 jari, atau 3 jari, masing-masing dengan simbolisme nya sendiri-sendiri. Tanda salib dengan 2 atau 3 jari masih dipakai di gereja2 Ortodoks. Umat Katolik sekarang biasa memakai ke 5 jari yang terbuka untuk membuat tanda salib.

Selain itu, Catholic Encyclopedia juga menyebutkan bahwa tanda salib, atau yang menyerupai itu, merupakan praktik yang sangat kuno, yang sudah ada sebelum kekristenan ada, dan telah digunakan secara luas dalam berbagai budaya sebagai simbol yang memiliki makna spiritual.

Kesimpulan

Tanda salib dilakukan dengan menyentuh dahi, dada, bahu kiri, bahu kanan, dengan lima jari terbuka. Ini adalah tradisi yang tidak tertulis. Bahwa kemudian orang memberi makna sendiri-sendiri, itu kejadian yang umum dalam sejarah. 

Ada orang yang mengatakan bahwa yang disentuh bukan dada, tapi perut atas, dsb. Terserah saja. Karena tidak disebutkan definisi anatomi dada dalam teks resmi. 

Yang lebih penting dari itu adalah apa yang ada di dalam batin kita, bukan yang di luar. Tidak perlu meniru orang Farisi yang mementingkan aturan dengan amat cermat.

Perhatikan video ini

Paus Fransiskus membuat tanda salib. Apakah jarinya menyentuh bahu? Menyentuh dada atau perut? Apakah tangannya tertutup atau terbuka? Tonton 10 detik saja. 


Terpenting: Jangan dipikir terlalu ruwet...


No comments:

Post a Comment