Wednesday, November 25, 2015

Satu orang bikin revolusi



Selingan: Rosa Parks
Satu orang bisa bikin revolusi


1 Desember  ini adalah peringatan peristiwa besar di AS. 60 tahun lalu, Rosa Parks, berkulit hitam, cantik, ditangkap polisi AS karena melanggar hukum: tidak mau disuruh pindah duduk ke tempat kursi bus untuk orang kulit hitam. “Aku tidak mau pindah,” katanya…  

Heran? 60 tahun lalu AS masih mendiskriminasi, menghina, orang kulit hitam secara luar biasa kejam, tidak manusiawi. Kulit hitam harus duduk di kursi di belakang bus.

Protes dan boikot bus muncul di mana2. Sampai akhirnya pemerintah federal AS mengeluarkan hukum yang menghentikan segregasi, pemisahan, atas dasar ras. Tapi proses tidak mudah. 

Tahun 1963, dua murid kulit hitam tidak boleh daftar di universitas di Alabama karena kulitnya. Gubernur Alabama, George Wallace, menentang pemerintah federal. Pesiden Kennedy, yang Katolik dan tidak suka dengan tindak melawan perikemanusiaan, memerintahkan gubernur untuk tunduk pada hukum. Gubernur tetap melawan; maka Kennedy perintahkan menteri pertahanan untuk memanggil pasukan Alabama. Gubernur akhirnya menyerah… Sejak itu asimilasi orang kulit hitam makin cepat, sampai akhirnya Obama bisa jadi presiden.

Yang perlu ditekankan: semua ini dimulai oleh satu orang. Rosa. Yang bilang, “Tidak, saya tidak mau”.

Renungan:

Anda juga bisa…

********************** 
Rosa Parks, kemudian bisa duduk di depan.

Lelucon Paus: Pilih Orang Miskin



Paus Fransiskus berbicara tentang bahaya kelekatan kita pada barang duniawi. Dia bilang, bila imam atau biarawati lekat pada uang, mereka secara tidak sadar akan lebih memilih orang-orang yang punya uang

Dia menambahkan lelucon; Paus menceritakan kisah suster yang begitu lekat dengan uang sehingga ketika ia pingsan seseorang menyarankan menempelkan uang 100 peso di hidungnya supaya bangun. Kata Paus, mereka yang ditahbiskan dan dikonsekrasikan harus selalu memilih pilihan pilih orang miskin.

Ateis Masuk Surga (2)



Ibu Ateis ini Diterima Tuhan di sisiNya
 

Ini cerita Paus kita: “Si salah satu pertemuan, saya bertemu beberapa orang dan saya bertemu dengan seorang wanita yang berkata pada saya Ketika ibu saya tahu bahwa saya telah dilecehkan (Red. oleh pastor), dia menyumpah2, hilang imannya dan dia meninggal sebagai ateis. Saya memahami wanita itu. Saya mengerti. Dan Tuhan yang lebih baik dari saya, tentu memahaminya. Dan saya yakin wanita itu telah diterima oleh Tuhan. Karena yang dilecehkan, dihancurkan, adalah dagingnya sendiri, daging putrinya…

Sumber sepertinya dapat dipercaya, Vatikan.

Ateis Masuk Surga?





Mei lalu,
Paus Fransiskus berkata, Allah menebus semua orang - bukan hanya orang Kristen, tetapi ateis, juga.

"Kita harus bertemu satu sama lain
dengan berbuat baik," kata Paus. Bagi mereka yang berkata 'Tapi saya tidak percaya, Bapa, saya ateis!’ “ Paus berkata, " berbuat baiklah; kita akan bertemu satu sama lain di sana."

Jadi,
apa Paus bilang bahwa orang bisa masuk surga, meski tidak percaya Tuhan?

Mungkin
bukan begitu, kata para ahli gereja...


Saturday, November 21, 2015

Memanusiakan Tuhan

Doa pada Tuhan Di Surga


Surga, bagi banyak orang, ada di atas sana, di langit. Maka ketika berdoa, tidak sedikit dari kita yang menengadahkan kepala, merentangkan tangan terbuka ke atas,untuk "melihat" atau memujiNya.
Tapi kita tahu Tuhan ada di mana2. Di atas kita. Di belakang. Di sisi. Di bawah kita. Di dalam. Jadi semua sikap saat berdoa itu hanya upaya kita manusia untuk memuji Tuhan seandainya Tuhan adalah manusia. Saya sebut, "memanusiakan Tuhan"...

Ada umat agama yang berdoa dengan bersila, diam; itu bagus dan benar. Ada yang menundukkan kepala menyentuh tanah. Lalu menoleh. Itu bagus. Ada yang menengadahkan tangan ke atas; bagus. Ada yang berdiri diam, tangan di samping. Itu bagus dan benar...  Karena Tuhan ada di semua tempat.

Bagaimana dengan sikap kita sbg umat Katolik? Umat diharapkan menuruti petunjuk gereja. Ikuti kata gereja. Tapi ingat bahwa itu hanya tradisi; upaya kita manusia untuk memanusiakan Tuhan...

**********************