Sunday, November 1, 2015

Gereja di China

Kunci Sukses Gereja di China 
#Sharing dari Julia & Adriel


Tulisan ini saya peroleh dari broadcast yang sumbernya tidak diketahui. Kalau ada yang merasa ini miliknya, dan merasa keberatan untuk dimuat di sini, harap hubungi saya... Terima kasih...
Suatu hari, saya pulang dari gereja. Di jalan saya ngobrol dengan teman-teman saya. Topik kita, apa bedanya gereja di China dengan gereja di Indonesia ?

Di China saya beribadah di 1 gereja kecil tapi punya iman sangat besar. Punya iman yang bisa mengoncang surga. Tempat ibadah kita itu sempit sekali. Kita harus duduk berdesak-desakan. Malahan sering banget saya kebagian tempat duduk persis di sebelah WC.

Gereja saya nggak punya band. Kita cuman kebaktian pake piano. Yang maen piano juga biasa aja. Pemimpin pujiannya juga orang-orang biasa. Ada kasir rumah sakit, ada guru. Nggak ada yang punya kemampuan MC yang wah… yang bisa menarik jemaat. Lagu-lagunya juga lagu-lagu biasa. Yang khotbah juga orang-orang biasa. Nggak ada yang lulusan STT. Mereka semua orang-orang 'awam'. Ada yang dokter, dosen. Pokoknya semua orang biasa.

Tapi guys, suasananya luar biasa. Saya belum pernah di Indo dateng ke 1 kebaktian yang suasananya bisa menandingi atmosfir penyembahan di gereja itu. Begitu jemaat berdiri dan kita nyanyi 1 lagu, suci-suci-suci, hadirat Tuhan langsung turun. Begitu pemimpin pujiannya membacakan 1 bagian dari mazmur, hati saya bisa langsung nyesss … seolah-olah Tuhan sendiri yang berbicara.

Kalau pas pengkhotbahnya yang notabene orang-orang awam khotbah, semua jemaat diam. Saya sendiri bisa terheran-heran, apa yang mereka bicarakan, banyak yang saya sudah tau, tapi kalau mereka bicara itu beda.

Mereka punya kuasa. Mereka tidak khotbah dengan bahasa yang tinggi-tinggi, mereka nggak pernah kutip kata-kata orang-orang terkenal, mereka khotbah dengan bahasa yang sangat sederhana sehingga saya yang mandarinnya pas-pasan aja bisa ngerti dengan jelas.

Apa sih yang mereka khotbahkan ?

Berkat?! Kesembuhan?! Bisnis lancar?! NGGAK.

Dari minggu ke minggu yang mereka khotbahkan intinya selalu sama. PENGABARAN INJIL. Topiknya bisa beda-beda, tapi intinya selalu sama. Mereka juga bicara soal kasih Tuhan, soal pengampunan, soal tanggung jawab, tapi mereka selalu membawa kepada PENGABARAN INJIL.

Berapa banyak orang yang sudah kamu bawa kepada Tuhan ? Apa semua keluargamu sudah percaya ?
Dan kalau denger kesaksian mereka, saya dan temen-temen saya selalu terharu. Kesaksian mereka 'beda' dengan yang kita sebut dengan kesaksian di Indonesia.  Biasanya di Indonesia orang bersaksi, dulu saya sakit. Puji Tuhan sekarang sembuh. Bisnis saya dulu bangkrut, Puji Tuhan sekarang lancar. Tapi di China…

Ada kesaksian tentang seorang anak perempuan. Papa mamanya nggak percaya Tuhan. Tiap kali anaknya berdoa selalu diomelin. Kalau di Indonesia kita pasti berharap akhirnya papa mamanya percaya. Memang akhirnya papa mamanya percaya. Tapi papa mamanya percaya justru di hari PEMAKAMAN anak perempuan itu. Anak itu akhirnya mati karena kecelakaan yang tragis … Menurut kita itu nggak happy end … tapi setelah papa mamanya percaya Tuhan, mereka selalu bawa orang ke gereja.

Pernah di 1 kebaktian mereka bawa 8 orang !! Dan semuanya (8 orang itu) percaya Tuhan! Ada kesaksian tentang seorang pensiunan kepala sekolah yang akhirnya bertobat.  4 hari sesudah dia bertobat, dia bawa 2 orang percaya Tuhan. 6 bulan kemudian, dia buka 1 persekutuan di rumahnya! Kepala sekolah ini tiap kali baca alkitab pasti nangis … dia menyesal kenapa ngga dari dulu percaya Tuhan !

Ada lagi kesaksian tentang seorang yang bisnisnya bangkrut, karena stress dia sakit parah, lalu di rumah sakit dia percaya Tuhan Yesus (kalau di Indonesia biasanya 'akhirnya happy ending' penyakitnya sembuh, bisnisnya lancar), tapi dia ngga. Setelah dia percaya Tuhan Yesus, sakitnya tambah parah. Akhirnya … MATI. Nggak happy end kan? Itu kan menurut kita … menurut Tuhan itu happy END !

Kesaksian yang lain tentang seorang suami, istrinya meninggal (nggak disembuhkan Tuhan loh!) Trus dia malah kesaksian. Selesai kesaksian dia nyanyi 1 lagu. You Yi Wei Shen (There's A God).

Guys, can u see the difference ?

Mereka TIDAK PERNAH MEMIKIRKAN KENYAMAN MEREKA! Itu bedanya dengan kita. Yang mereka pikirkan itu kemuliaan Tuhan, jiwa-jiwa bukan bisnis lancar! Bukan kesembuhan. Pikiran mereka selalu, gimana caranya supaya ada lebih banyak lagi orang yang percaya sama Tuhan.

Fokus dari anak-anak Tuhan di China itu adalah jiwa-jiwa, jiwa-jiwa dan JIWA-JIWA. Mereka nggak pernah berdoa minta sound system terbaru, mereka tidak pernah berdoa untuk mobil pastori yang baru … boro-boro mikir mobil, punya sepeda aje udeh Haleluya Puji Tuhan!

Yang mereka doakan adalah, TUHAN NYATAKAN KEMULIAANMU. Tambahkan jumlah orang-orang yang percaya. Kau sudah berkati kami dengan kasih-Mu yang melimpah, kami mau orang-orang laen juga percaya, juga menikmati kasih-Mu.

Nggak heran kalau jumlah orang percaya terus bertambah! Karena MEREKA TIDAK PERNAH MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI. yang mereka pikirkan itu Tuhan! Gimana Tuhan nggak mengabulkan doa mereka, kalau mereka meminta apa yang jadi kerinduan Tuhan ?

Guys, saya nggak bilang tidak boleh berdoa supaya bisnis lancar, bukan itu. Tapi kemana fokus hati kita!  Berapa sering di Indonesia kita khotbah soal PENGABARAN INJIL ? 1 bulan 1 kali … itu udeh banyak. Mereka tiap minggu! Dan nggak ada yang bosen. Kenapa? Karena siapa pun yang khotbah, ada kuasa Tuhan yang bekerja. Dan banyak yang bertobat.

Hari ini, sebelum selesai kebaktian, ada seorang dokter yang bilang, bahwa dia yakin bahwa Tuhan PASTI akan menambah jumlah orang-orang percaya. Dia nggak bilang, semoga Tuhan menambah jumlah orang-orang percaya. Atau, kalau Tuhan berkehendak. Dia bilang, Tuhan PASTI. Itu yang saya bilang iman yang bisa mengoncang surga. Mereka orang-orang yang sederhana, tapi mereka orang-orang yang mengerti HATI TUHAN!

Saya sih nggak heran kalau nanti di surga saya melihat ada encim-encim yang jualan sayur di pasar punya kedudukannya lebih tinggi daripada banyak pendeta. Karena dia mengerti hati Tuhan! Kemana hati Tuhan tertuju! JIWA-JIWA. Itu hati Tuhan.

Di Indonesia kita ribut soal transformasi … tapi masalahnya itu nggak akan bisa terjadi kalau orang-orang Kristen di Indo terus bersikap kayak anak-anak MANJA, yang cuman peduli dengan kesehatan saya, mobil saya, gereja saya, rumah saya, bisnis saya … saya saya saya dan saya.

Guys, GROW UP!! STOP MIKIRIN DIRI SENDIRI. Pikirkan jiwa-jiwa ! Jangan cuman kebutuhan diri sendiri ! Guys, saya dan teman-teman saya di sini berpikir … kapan yah, kalau kita balik ke Indonesia kita bisa liat gereja-gereja berubah. Nggak saling berantem. Nggak saling tuding-tuding, "Sesat loe ! Gereja gue paling bener, paling sah."

Kapan yah kita bisa liat anak-anak muda di banyak gereja, bisa puji Tuhan dengan semangat sekalipun tanpa musik … Kapan yah kita bisa lihat anak-anak Tuhan di Indonesia punya semangat yang berkobar-kobar untuk PENGABARAN INJIL ke orang-orang di sekelilingnya.

Kapan yah kita bisa denger kesaksian-kesaksian yang lahir dari kesesakan … bukan cuman karena dapet rejeki nomplok ! Ujian lulus ! Kapan ya …

Saya rindu, itu sudah terjadi sebelum Tuhan Yesus datang kembali ...
Jesus bless you.


Diskusi:

EN. Keadaan mgkn mirip dengan gereja wkt pertama berkembang... Dari rmh ke rmh. Tarik tetangga utk ikut. Terutama yg muda2... Cerita tentang gereja di atas sptnya dari saudara kita Kristen Protestan. Tapi jiwa, semangat penginjilan spt itu yg diharapkan Paus Fransiskus.
TK. Wkt kirim Sharing itu ke teman di Jkt, aku dpt complain dr temen itu 😄 katanya kok banding2i dng indo, segala sesuatunya beda kok mengejek gitu katanya. Jadi pandangan n cara baca n penangkapan pengertian org emang beda2; kalo aku nangkepnya semangatnya dlm penginjilan yg spt jaman para rasul dulu, tapi ternyata ada yg tersinggung 😄... resiko menabur Firman Tuhan; salah forward kena omel...
EN. Beberapa hal perlu dicatat dari tulisan di atas. Semangat tulisan itu tepat sama dengan semangat yang diminta oleh Paus Fransiskus.
  1. Gereja miskin, untuk orang miskin. Saudara2 terkasih kita, orang2 Kristen di Cina tadi tidak (atau belum, ya?) memikirkan bagaimana membuat gedung gereja yang megah dan kemegahan duniawi lainnya.  Baca Gereja Miskin
  2.  "Pokoknya semua orang biasa." Ada kasir, ada guru, ada dokter. Semua orang dapat ikut serta. Sesuai sekali dengan prinsip gereja untuk orang miskin. Orang yang tidak punya uang pun bisa ikut serta dalam kegiatan gereja. 
  3. Pakai bahasa yang sederhana. "Mereka khotbah dengan bahasa yang sangat sederhana." Betapa senangnya Paus kalau dia mendengar ini terjadi di gereja kita. Karena Paus berulang kali meminta agar kotbah tidak memakai bahasa yang tinggi2, istilah Paus, bahasa orang universitas. Baca Bahasa sederhana.
Tidak semua gereja di Cina gereja kecil, di rumah. Ada yang besar seperti terlihat pada gambar di atas. Tetapi, justru yang kecil itu yang punya semangat besar untuk berkembang. Khususnya gereja Katolik Roma yang lebih ditindas oleh pemerintah di sana.

1 comment:

  1. Yang penting taat pada aturan di Cina maka semua ok saja. Yang dilarang adalah berafiliasi dengan luar apalagi barat, lalu membentuk gereja dibawa tanah, itu sudah pasti dibubarkan.

    ReplyDelete