Thursday, October 15, 2015

Bayar berapa untuk koor waktu pesta kawin?



Di group WA dikirim satu video; nyanyian Salam Maria menggema dengan amat sangat merdu. Sungguh indah. Hati tergetar, dan meneruskan doa itu di dalam hati. Jarang sekali aku dengar koor yang begitu bagus... Lalu terjadi obrolan ini....



EN. : Koor bagus... (::jempol:)
KBH : (:: tanda hati merah)
EN.: Sayang biasanya lalu dikomersialkan. Kalau utk pesta di luar gereja, OK. Tapi utk di gereja, juga minta bayaran. Mahal lagi (utk kaliber kantongku)...
EN.: Yg miskin, kawin di gereja, jangan harap ada koor... Wis kere meh sok nganggo koor :)) (Red- sudah miskin masih minta koor)...  Mgkn ini salah satu masalah yg oleh Paus Fransiskus disebutnya "betapa aku merindukan gereja miskin utk org miskin..."

OSL: Ngga semua koor begitu Pak , koor saya dari MBK lingk Alfonsus , ngga usah bayar, kl pakai bayaran kita malah ngga usah aja ,,misi cuma Pelayanan.
E.N.: Waduh. Hebat (::dua jempol:) Baru denger nih... Soalnya sama sdr2 sering tanya wkt kawinan. Bayar berapa? Sekian juta, sekian belas juta...
E.N.: Itu koor yg terkenal ktnya

OSL: 100% bener , sy organisnya , kalau pakai bayaran sy angkat kaki...
E.N.: ((:dua jempol)
OSL: Itu koor komersial lain dong Pak sama koor di gereja yg amatiran cuma untuk pelayanan.
E.N.: Lain kali kalau cucuku kawin, panggil km ya  :))
OSL: Boleh, selama lagu bisa , waktu bisa ,,,, ok.
E.N.: Kawinnya 20 th lg.
OSL: Hahaha wis buyuten (Red- sudah gemetar)
E.N.: :))  ... :)
A.S.: Kalau gitu engkonge dulu Pak nya sing kawin perak yo ..he ..he ..he ..

E.N.: Hehehe :)).„ Sptnya paroki mu merupakan kekecualian... Dulu anakku kawin, selalu bayar kok.
OSL: Sy ngga tahu yg bener,,, tapi sy sdh bilang sama temen2 kl bayar2an ngga usah kita bukan tukang ngamen , kita pelayanan.
OSL : Sy ngga tahu tempat koor lain ...
E.N.: Baguuuuus... Nanti aku tulis ini.. Masih ada yg mengutamakan pelayanan.
OSL: Lha iya , mau pelayanan atau mau ngamen.
E.N.: (::jempol)... Di paroki tertentu, wkt panggil koor, kita diminta kasih duit untuk anggota. Kan kalau latihan pake duit utk datang, ktnya... Tapi, latihan di gereja, bayaran masuk kantong.

E.N.: Mbk lingkungan alfonsus di daerah mana ya? Bunda karmel ?
OSL: Di Kemanggisan Pak .Sy ngga tahu unt koor yg lain , sy ngomong koor lingkungan saya..
E.N: (::jempol) Satu utk contoh dulu...

*** Begitulah obrolan hari ini. Ada komentar?

*** Bagaimanapun, saya sangat menghargai pengorbanan para anggota koor gereja. Anda semua telah ikut serta memuliakan Tuhan... Semoga Tuhan memberkati Anda sekeluarga, semua.

15 comments:

  1. Harus realistis juga sih kalo miss kan sewa organis berapa duit. Belom kalo lagu nya penganten mau neko neko.. Wkwkwkwk.. Sukarela ok, tapi terkadang kita harus liat Dari penganten sendiri. Karna selama ini, pernah berurusan dengan penganten yg pura pura Miskin Tapi ternyata resepsi di hotel mewah. Gimana pendapat anda?

    ReplyDelete
  2. Semoga teman- teman yang lain akan mengikuti jejak koor MBK lingk. Alfonsus. Ini juga demi memurnikan pelayanan. Sebenar nya tak perlu muluk2, setiap paroki disediakan koor bagi pasangan yang akan melakukan pemberkatan di paroki bersangkutan. Kalau perlu diatur jadwalnya seperti tugas misa. Koor paroki A cukup melayani paroki A. Tdk usah nyebrang2 ke paroki B,C, D dst. Kecuali koor A memang bersedia. Karena salah satu kendala adalah uang transport. Yang susah sekarang utk organisnya. Kadang koor "gratis" tetapi organis bayar...hadeeeh

    ReplyDelete
  3. Kalau menurut saya pelayanan emang baik di mata Tuhan.. tp ya tetap harus realistis n pake logika juga lah... sebuah koor itu kan juga butuh dana operasional dan juga si penganten jangan keterlaluan juga kalau misalkan memberikan angpao kepada koor. JANgan mentang mentang di gereja jadi menyalahgunakan kata "pelayanan" terus angpaonya "tidak berperikemanusiaan" padahal mampu menyewa forwarder dan resepsi di tempat mewah... sorry no offense ya.. GBU

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, sy setuju, wajar juga lah kalau ada fee utk koor. Krn mereka kan sdh meluangkan waktu buat latihan, transport juga, belum lg macet2nya kakau d Jakarta. Menurut saya eajar saja kalau memang perlu bayar jasa koor.

      Delete
  4. Harus realistis juga sih kalo miss kan sewa organis berapa duit. Belom kalo lagu nya penganten mau neko neko.. Wkwkwkwk.. Sukarela ok, tapi terkadang kita harus liat Dari penganten sendiri. Karna selama ini, pernah berurusan dengan penganten yg pura pura Miskin Tapi ternyata resepsi di hotel mewah. Gimana pendapat anda?

    ReplyDelete
  5. klo koor pasang tarif sebetulnya tdk perlu dipermasalahan asal nilainya ms wajar, dan klo ada penganten "miskin" mao dilayani pemeberkatannya seharusnya ks tau koor klo ga py dana lebih maka koor sudah pasti akan tetap melayani biarpun ga dibayar, klo koor ada yg menolak itu baru dinamakan PEMERASAN bukan PELAYANAN, dan buat penganten "kaya" seharusnya memberikan angpao dgn harga yg pantas bukannya memanfaatkan kata "PELAYANAN" dgn memberi ala kadarnya, pdhal pesta dihotel mwh .Hrs diketahui bhw koor itu kdg ada yg py organis tetap, ada yg ga py organis maka harus panggil organis luar yg biaya nya mahal, maka buat penganten nih yg "kaya" sebaiknya berilah sesuai dgn akal sehat anda dan pikirlah bahwa anggota koor sudah meluangkan waktunya untuk anda , memeriahkan acara anda dgn nyanyian mereka .OK.... ...salam damai

    ReplyDelete
  6. Semua perlu dipandang dr sudut pandang gereja miskin... Koor hrs bayar organis? Buang saja organnya. Pake sistem a capela... Tdk kalah bagus kalau mau berlatih. Seragam mahal? Siapa suruh pake seragam? Santo Fransiskus telanjang kaki, buang semua pakaiannya yg mewah utk pake pakaian pengemis dan mengemis... Tdk ada yg suruh mewah kecuali lingkungan duniawi kita yg makin lama makin materialistik, kata paus... Tapi kita semua telanjur suka kemewahan dan keindahan duniawi... Menjauh dr gereja miskin, utk org miskin, visi paus kita. Bahkan visi inipun sering disembunyikan, tdk didengungkan, dipelintir... :( Mohon maaf utk kata2 ini kalau menyinggung. Tapi itulah visi paus.

    ReplyDelete
  7. Semua perlu dipandang dr sudut pandang gereja miskin... Koor hrs bayar organis? Buang saja organnya. Pake sistem a capela... Tdk kalah bagus kalau mau berlatih. Seragam mahal? Siapa suruh pake seragam? Santo Fransiskus telanjang kaki, buang semua pakaiannya yg mewah utk pake pakaian pengemis dan mengemis... Tdk ada yg suruh mewah kecuali lingkungan duniawi kita yg makin lama makin materialistik, kata paus... Tapi kita semua telanjur suka kemewahan dan keindahan duniawi... Menjauh dr gereja miskin, utk org miskin, visi paus kita. Bahkan visi inipun sering disembunyikan, tdk didengungkan, dipelintir... :( Mohon maaf utk kata2 ini kalau menyinggung. Tapi itulah visi paus.

    ReplyDelete
  8. Soal sumbangan sukarela, saya selalu ingat pembenahan kelurahan pd awal Ahok jadi gubernur... Di kelurahan ada istilah susu tante, suka2 tanpa paksaan. Tapi faktanya ngomel kalau tdk diberi. Kok persis spt di atas ya? ... Peace... :)

    ReplyDelete
  9. Soal ketiga adalah soal kewajiban bagi org miskin utk mengemis, mengaku tdk punya uang... Itu sangat merendahkan dan menyakitkan. Kalau org pernah terpaksa mengemis, saya pernah, baru tahu bgmn rasa hatinya... Kasihi org miskin. Belajar dari mereka. Tanya pd mereka, kata paus. Tapi kata2 paus spt menguap lepas ke udara kosong, tak ada yg peduli. Maka saya bikin blog ini serta Facebook Gereja miskin, utk terus menyuarakan suara paus. Semoga kuat dengan kecaman dan hardikan yg akan selalu saya terima... Amin. Dan mohon maaf sebesar2nya kalau kurang berkenan. Amin...

    ReplyDelete
  10. Soal ketiga adalah soal kewajiban bagi org miskin utk mengemis, mengaku tdk punya uang... Itu sangat merendahkan dan menyakitkan. Kalau org pernah terpaksa mengemis, saya pernah, baru tahu bgmn rasa hatinya... Kasihi org miskin. Belajar dari mereka. Tanya pd mereka, kata paus. Tapi kata2 paus spt menguap lepas ke udara kosong, tak ada yg peduli. Maka saya bikin blog ini serta Facebook Gereja miskin, utk terus menyuarakan suara paus. Semoga kuat dengan kecaman dan hardikan yg akan selalu saya terima... Amin. Dan mohon maaf sebesar2nya kalau kurang berkenan. Amin...

    ReplyDelete
  11. Kalo pendapat dan pemikiran saya, yang namanya Koor itu kan pelayanan dalam Gereja, apalagi kalau gereja Katolik, jadi Koor itu hrs siap kapan dan siapa pun yang mau di layani dan pengecualian,...klo sdh berpikir masalah realistis itu ibaratnya kita kalau mau ke gereja pake perhitungan, sdh keluar ongkos dan ksh kolekte ke gereja, plgnya minimal hrs hrs dpt gantinya, ya...ya...ya...

    ReplyDelete
  12. Yang namanya Gereja apalgi membawa nama dan istilah Koor Gereja tidak boleh ada pikiran sama sekali dan membanding2kan apakah yang menikah itu Orang kaya atau orang miskin, melihat nilai Angpao dari Status orangnya,....itu sudah sangat jauh dari namanya pelayanan dalam gereja! Apalgi sekolah2 yang membawa nama katolik tapi sungguh jauh dari Nilai2 Kristiani, yang ada cuman pendidikan Agama Katolik yang utama tetapi pelaksanaan Ajaran2 KAtolik terutama tentang kasih, sudah sungguh jauh,.....bandingkan saja tentang sejarah2 awal tujuan didirikan Sekolah2 dan Rumah Sakit2 Katolik terutama di Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menyedihkan bagaimana materialisme masuk ke gereja dan lembaga2nya. Dan para gembalanya lupa akan tugasnya, meluruskan lagi yg bengkok... Terima kasih sdh mampir.

      Delete