27 Maret lalu, pada masa Paskah, lewat Twitternya, @Pontifex, paus menulis:
"To experience Holy Week is to enter more and more into God's logic of love and self-giving."Terjemahan bebasnya: utk menghayati Pekan Suci ini (paskah yg lalu), kita perlu semakin mendalami cara berpikir (logika) Tuhan tentang kasih dan pengorbanan diri (dan melaksanakannya). Hal yg tersirat: cara pikir kita mungkin salah. Kita mungkin merasa tindakan kita sesuai dgn "kasih" tapi bukan itu yg dimaksud Tuhan. Contoh sehari2nya? Orang tua yg dengan keras memukul anaknya krn "sayang" anak. Padahal itu sebenarnya bukan kasih sayang tapi kemarahan. Mungkin ada keputusan2 serupa yg diambil oleh kita sebagai umat Katolik, oleh Dewan Paroki, oleh para pastor, dll, sehingga Paus berkata demikian?
Mungkin analisa saya di atas juga salah. Tapi sesuai dgn pesan Bapa Suci, marilah selalu bertanya. apakah cara pikir kita sudah sesuai dengan cara pikir Tuhan.
Doa saya: "Terima kasih banyak ya Tuhan, Kau yg Mahabaik telah memberi kami Paus Fransiskus yg luar biasa ini... Yang ingin membawa kita kembali ke gereja awal, gereja nya Petrus dan Paulus."
No comments:
Post a Comment