Paus Fransiskus meminta maaf kepada Kelompok Gereja
Miskin, Waldensia
http://www.dw.com/en/pope-Fransiskus-apologizes-to-waldensian-community/a-18531675
http://www.dw.com/en/pope-Fransiskus-apologizes-to-waldensian-community/a-18531675
Paus di Gereja Waldensia |
Paus Fransiskus, paus pertama yang berkunjung ke gereja Waldensia, menyatakan permintaan maaf, dan mengatakan penganiayaan kelompok minoritas oleh Gereja Katolik ini "tidak-Kristiani."
Gereja Waldensia
punya sekitar 45.000 anggota -
mayoritas di wilayah Piedmont Italia utara, dan sekitar 15.000 di Amerika Latin. Pada hari kedua
kunjungannya ke Piedmont, Paus Fransiskus mengatakan dia tidak bisa tidak merasa sedih atas "perselisihan dan kekerasan yang dilakukan
atas nama iman." "Atas nama Gereja Katolik, saya minta
maaf," katanya. "Saya
minta maaf atas sikap
dan perilaku tidak-Kristiani, bahkan tak berperikemanusiaan, yang
telah kita (Red. Gereja Katolik) lakukan terhadap Anda semua. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, ampuni kami."
'Menembus Dinding’
Pidato Paus itu disambut dengan tepuk tangan hangat, dan pendeta gereja, Eugenio Bernardini, berterima kasih kepada Paus Fransiskus karena telah "menembus dinding yang dibangun delapan abad lalu, ketika gereja kami dituduh sesat dan dikucilkan."
Pidato Paus itu disambut dengan tepuk tangan hangat, dan pendeta gereja, Eugenio Bernardini, berterima kasih kepada Paus Fransiskus karena telah "menembus dinding yang dibangun delapan abad lalu, ketika gereja kami dituduh sesat dan dikucilkan."
Gerakan Waldensia
yang kecil ini dimulai pada abad ke-12 oleh Peter Waldo, pengusaha
kaya dari Lyon, Perancis. Waldo
membagi2kan hartanya, dengan gigih berkotbah dan menganjurkan hidup sederhana serta mencela kemewahan duniawi yang ditunjukkan oleh Gereja Katolik, yang waktu itu sangat kuat. Gerakan itu makin tumbuh, dan konflik dengan Vatikan makin
meningkat, dan Waldo akhirnya
dikucilkan, dikeluarkan dari
gereja.
Ide2 Waldo secara
resmi dinyatakan sebagai bidah, sesat, oleh Paus Lucius III di 1184, dan diulang lagi oleh Paus Innocentus III di tahun 1215. Pada 1211, lebih dari 80 anggota
kelompok Waldensia dibakar karena
dianggap sesat di Strasbourg,
menandai dimulainya abad2
penganiayaan terhadap kelompok ini.
Paus Fransiskus, pastor Jesuit Argentina yang orang tuanya
lahir di Piedmont, Italia, lahir dan dibesarkan di Argentina, di mana cukup banyak kelompok Waldensia.
Deutch Welle,
22/06/2015
Penganiayaan wanita, anak2, orang tua2, pengikut Waldo tahun 1655. Ilustrasi buku "History of the Evangelical Churches of the Valleys of Piemont", London, 1658. |
Diskusi
Mencela kemewahan yang ditunjukkan oleh Gereja Katolik. Itu misi utama Peter Waldo di tahun 1170-an itu. Dia konsekuen dengan membagi2kan hartanya dan hidup miskin, karena Yesus berkali2 menekankan kemiskinan, kata yang sering bikin tidak enak telinga banyak orang (sampai saat ini, kata Paus Fransiskus).
Tapi, Waldo berbeda dengan Santo Fransiskus Assisi yang juga membuang hartanya serta pakaian indah dan sepatunya, jadi mirip gelandangan. Fransiskus Assisi tunduk pada hierarki gereja, tunduk pada paus. Waldo tidak mau tunduk, karena (mungkin) menganggap paus pun bersalah dalam pamer kemewahan itu. Sayang Waldo bukan hanya berhenti di situ. Berbagai ajaran gereja kemudian juga diserangnya. Itu membuat pengucilan semakin cepat dilakukan.
Pengucilan kemudian diikuti oleh penganiayaan banyak pengikut Waldo. Banyak yang melarikan diri ke luar Italia, Ketika gerakan Reformasi Kristen dimulai sekitar tahun 1500 an, para pengikut Waldo ini segera masuk ke gereja Protestan untuk melindungi diri. Ini tidak menyurutkan penganiayaan terhadap kelompok ini. Ratusan atau ribuan anggotanya dibunuh dan dianiaya atas perintah raja Perancis.
Demikianlah sedikit latar belakang Gereja Waldensia. Saya bukan ahli sejarah gereja. Mungkin sekali ada kesalahan dalam interpretasi masalah ini. Tapi siapapun pengulasnya, tidak banyak data yang bisa diperoleh, karena buku asli Waldo dan pengikutnya kini tidak ada. Mungkin dibakar pada masa penganiayaan.
Tapi ada satu hal yang menarik saya: pengikut Waldo ini sebagian disebut Sandaliati, kelompok yang memakai sandal. Bukankah sekarang juga sering ada kecaman terhadap pemakai sandal di gereja ? :))
Terima kasih Tuhan, kau beri kami umat Katolik, Paus Fransiskus, yang meluruskan jalan kami.
Sering kita tidak setuju dan tidak sesuai dengan hati nurani dengan apa yang terjadi, tetapi menentang secara frontal malah selalu membuat kita di serang.
ReplyDelete🙏 🙏
Delete