Friday, January 29, 2016

Para Biarawan yang Kukenang (4)


BRUDER BONIFACIO



Dia kepala sekolahku waktu SMA. Tidak terlalu banyak yang kurasakan, karena kita sangat jarang berkomunikasi. Cuma waktu dia kasih tugas menghitung uang koperasi, aku ketemu, krn harus lapor…

Tidak pernah terdengar mengamuk, apalagi menampar. Bahkan berkata2 pun jarang. Sebagai kepala sekolah, dia tidak mengajar. Tapi, dengan “sedikit kata” ini, murid2 justru paling hormat dan takut padanya.

Dengan tangan yang hampir selalu pegang pipa tembakau panjang melengkung, huncue, yang mirip taring gajah, atau kadang cerutu gede, dia berjalan2 perlahan2 keliling kelas; kadang sambil doa rosario. Sudah tua, jadi langkahnya pun pelan. Dari jauh sering sudah tercium bau tembakaunya, dan… hus…hus… Bruder datang, teman2 akan berkata.… Kita segera diam… tidak ribut lagi… Kadang dia masuk kelas sebentar utk menengok.

Yang mengesankan adalah sistem pendidikannya. Sewaktu masih dipegang olehnya, sekolah selalu berada pada ranking atas. Guru2 relatif tertib (meski ada juga yang ternyata peras murid). Murid2 lebih tertib lagi. Sepeninggal dia, aku dengar kualitas pendidikan jauh menurun… Sayang…

Terima kasih, Bruder Boni…

Terima kasih pada temanku Bik Siong, yang meminjamkan fotonya

No comments:

Post a Comment