24 Juni - Yohanes Pembaptis
Banyak yg kita ketahui tentang Yohanes, yg mempermandikan Yesus, dan biasa digambarkan memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, yg biasa bertapa di padang gurun. Ayahnya Zakharia, imam di bait Allah di Yerusalem; ibunya Elizabeth, saudara (kerabat?) Maria yg mengunjunginya waktu hamil. Diduga Yohanes dilahirkan di Ain-Karim di barat daya Yerusalem. Hari ini adalah pesta kelahiran Yohanes (6 bulan sebelum kelahiran Yesus)... Hari kematiannya dirayakan pada bulan Agustus.
22 Juni - Thomas More
Thomas More adalah santo pelindung para pengacara. Lahir di London tahun 1478, dia belajar ilmu hukum di Oxford. Akhirnya dia menjadi anggota parlemen. Sebagai seorang reformis, dia banyak berkawan dengan orang terpelajar lain serta uskup2. Tahun 1516 dia menulis bukunya yg terkenal di dunia, "Utopia".
Kepandaiannya membuat Raja Henry VIII mengangkatnya ke jabatan2 yg lebih tinggi dan akhirnya menjadi Lord Chancellor pada 1529. Tapi waktu Henry mulai menantang kuasa gereja dan mendirikan gereja Inggris, Thomas mengundurkan diri pada 1532. Meski demikian dia tetap menulis untuk membela gereja Katolik. Pada 1534, bersama teman dekatnya, John Fisher, dia ditangkap krn menolak mengakui kekuasaan raja sebagai kepala gereja. 15 bulan kemudian dia dihukum penggal. Sebelum dipenggal, di atas panggung, dia berkata pada orang2 yg datang bahwa dia akan mati sebagai "pelayan yg baik untuk raja, tapi lebih mendahulukan sebagai pelayan Tuhan".
Kutipan2nya:
“One of the greatest problems of our time is that many are schooled but few are educated” ("banyak yg bersekolah tapi sedikit yg berpedidikan")
“Hal2 biasa yg kita lakukan sehari2 di rumah adalah penting bagi jiwa meski terlihat sederhana".
“Romantic love is an illusion. Most of us discover this truth at the end of a love affair or else when the sweet emotions of love lead us into marriage and then turn down their flames.”
21 Juni - Aloysius Gonzaga (1568–1591)
Ini riwayat santo yg dipakai namanya untuk SMA Kolese Gonzaga di Pejaten, Jakarta. Aloysius lahir dalam keluarga bangsawan. Sejak umur 8 tahun dia sudah kena penyakit ginjal, membuatnya harus banyak istirahat, memberi dia banyak waktu utk membaca riwayat hidup santo/santa dan berdoa. Sejak umur 9 tahun dia sudah berjanji sendiri untuk hidup wadat. Ayahnya mengharapkannya menjadi prajurit, karena di masa itu banyak terjadi peperangan. Tetapi dia bertekad menjadi pastor dan niatnya tak dapat dipatahkan.
Sebagai pastor Yesuit, dia hidup dengan sangat keras. Pada tahun 1591, waktu di Roma berjangkit wabah sampar (pes), dia menawarkan diri bekerja di rumah sakit untuk para penderita pes. Dia pun tertular. Semua orang menduga dia akan mati. Tapi dia sembuh. Namun penyakit lamanya makin berat. Tanggal 21 Juni dia mendapat menglihatan bahwa dia akan segera mati. Maka dia pun diberi sakramen2 dan malamnya meninggal.
Aloysius sering digambarkan sebagai pastor yg selalu menunduk, karena konon dia menghindar dari menatap wajah wanita. Baca lebih lanjut di http://www.kolesegonzaga.net/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=58