Friday, September 10, 2021

Pastor Teilhard de Chardin: Agama dan spiritualitas


 *Pastor Dr. Teilhard de Chardin dari Ordo Jesuit berkata,*

========================

1. Agama bukan hanya satu, ada ratusan.

Spiritualitas adalah satu.


2. Agama adalah untuk mereka yang tidur.

Spiritualitas adalah untuk mereka yang terjaga.


3. Agama adalah untuk mereka yang butuh seseorang untuk memberitahu apa yang harus dilakukan dan ingin dibimbing.

Spiritualitas adalah untuk mereka yang memperhatikan suara hati.


4. Agama memiliki seperangkat aturan dogmatis.

Spiritualitas mengundang kita untuk berpikir tentang segalanya, mempertanyakan segalanya.


5. Agama mengancam dan menakut-nakuti.

Spiritualitas memberikan kedamaian batin.


6. Agama berbicara tentang dosa dan kesalahan.

Spiritualitas mengatakan, "belajar dari kesalahan".


7. Agama menindas segalanya dan dalam beberapa kasus itu salah.

Spiritualitas melampaui segalanya, itu membawa Anda lebih dekat ke kebenaran Anda!


8. Agama berbicara tentang tuhan;  Itu bukan Tuhan.

Spiritualitas adalah segalanya dan, oleh karena itu, ada di dalam Tuhan.


9. Agama menciptakan.

Spiritualitas menemukan.


10. Agama tidak mentoleransi pertanyaan apa pun.

Spiritualitas mempertanyakan segalanya.


11. Agama adalah manusia, itu adalah sebuah organisasi dengan aturan manusia.

Spiritualitas adalah Ilahi, tanpa aturan manusia.


12. Agama penyebab perpecahan.

Spiritualitas menyatukan.


13. Agama mencari Anda untuk percaya.

Spiritualitas Anda harus mencari-Nya untuk percaya.


14. Agama mengikuti ajaran kitab suci.

Spiritualitas mencari yang suci dalam semua buku.


15. Agama dikembangkan dengan dasar rasa takut.

Spiritualitas dikembangkan dengan dasar kepercayaan dan keyakinan.


16. Agama hidup dalam pikiran.

Spiritualitas hidup dalam Kesadaran.


17. Agama berurusan dengan perbuatan.

Spiritualitas berkaitan dengan Diri.


18. Agama memberi makan ego.

Spiritualitas mendorong untuk melampaui.


19. Agama membuat kita meninggalkan dunia untuk mengikuti tuhan.

Spiritualitas membuat kita hidup di dalam Tuhan, tanpa meninggalkan kita.


20. Agama adalah kultus.

Spiritualitas adalah meditasi.


21. Agama memenuhi kita dengan mimpi kemuliaan di surga.

Spiritualitas membuat kita menjalani kemuliaan dan surga di sini dan sekarang.


22. Agama hidup di masa lalu dan di masa depan.

Spiritualitas hidup di masa sekarang.


23. Agama menciptakan bilik2 dalam ingatan kita.

Spiritualitas membebaskan Kesadaran kita.


24. Agama membuat kita percaya akan kehidupan yang kekal.

Spiritualitas membuat kita sadar akan Kehidupan Kekal.


25. Agama menjanjikan kehidupan setelah kematian.

Spiritualitas adalah menemukan Tuhan di dalam batin kita selama hidup dan mati.


26. Kita bukanlah manusia yang mengalami pengalaman spiritual.-

Kita adalah makhluk spiritual yang melalui pengalaman manusia.-


*** Kutipan2 di atas adalah re-interpretasi dari tulisan Teilhard de Chardin. Kata2 yang lebih dekat dengan tulisan aslinya adalah berikut ini:


🌍 Renungan Teilhardian: Roh yang Menjadi Manusia

Agama lahir dari banyak bentuk dan warna,
namun spiritualitas adalah napas tunggal yang menggerakkan semuanya.
Agama berbicara lewat bahasa dan ritual,
sedangkan spiritualitas berbicara lewat keheningan hati yang sadar.

Yang tidur mencari Tuhan di luar dirinya,
yang terjaga menemukan-Nya di dalam setiap tarikan napas.
Manusia menciptakan hukum untuk memahami cahaya,
tetapi cahaya itu menembus semua hukum,
mengajarkan bahwa berpikir dan mencinta adalah ibadah yang paling sejati.

Agama menakuti dengan dosa dan penghukuman,
tetapi spiritualitas memahami bahwa kesalahan hanyalah bagian dari perjalanan,
dan setiap luka adalah celah di mana rahmat dapat masuk.
Agama menunjuk Tuhan di langit,
sementara spiritualitas menemukan-Nya dalam atom, dalam bumi,
dalam tangan yang bekerja, dalam cinta yang tumbuh perlahan di tengah kehidupan.

Yang satu memisahkan,
yang lain menyatukan,
karena Roh menembus segala dinding yang dibuat manusia.
Spiritualitas tidak mengajak kita meninggalkan dunia,
melainkan menyalakan makna di dalamnya,
menjadikan bumi sebagai altar dan waktu sebagai doa yang hidup.

Kita bukan makhluk fana yang mencari pengalaman spiritual.
Kita adalah roh yang sedang belajar menjadi manusia.
Bukan menuju surga jauh di atas,
melainkan menumbuhkannya di sini, di dalam kesadaran yang terus berkembang,
di dalam Cinta yang menjadi tujuan segala sesuatu —
Titik Omega dari seluruh keberadaan.


Dunia tidak berlawanan dengan yang ilahi, melainkan tumbuh di dalamnya; bahwa Tuhan bukan di luar evolusi, tetapi ada di dalam geraknya.


Dr. Nugroho

** Nomor2 adalah tambahan saya pribadi. 

2 comments:

  1. Sudah beberapa kali saya menulis di FB. Sulit utk mencarinya kembali. Lebih baik ditulis lagi di sini agar dapat dibaca terus.

    ReplyDelete
  2. Pastor Teilhard tidak disukai Vatikan waktu itu, karena dia tipe orang pemberontak.
    - Tidak bisa disuruh "nurut" saja.
    - Tidak bisa disuruh utk "tidak berpikir".
    Maka bukunya pernah dibreidel Vatikan (?).
    Dia ilmuwan besar; salah satu dari tim penemu penemuan arkeologi "manusia Peking" yg sangat terkenal itu.

    Seandainya dia hidup sekarang ini, dia akan sangat cocok dengan Paus Fransiskus, yang menyuruh kita mempertanyakan segalanya. Menyuruh "menjungkirbalikkan" gereja, dan menata kembali. Mempertanyakan hukum2 gereja, pasal demi pasal. Dan "tidak menyingkirkan Yesus, demi ketaatan pada hukum (gereja)", kata Paus Fransiskus.

    Paus Fransiskus seorang spiritual. Dan seperti Pastor Teilhard, Paus juga seorang ilmuwan (kimia) yg berpikiran terbuka.

    ReplyDelete