Lewat group WA saya menerima pesan di bawah ini. Konon dari webpage Gereja Katolik facebook, tapi saya tidak berhasil menemukan tautan asalnya. Maka saya mohon izin mengutip di sini:
Mari ber-Ekaristi dengan baik dan benar
Agar diperhatikan:
1. Masuk ke Gereja membuat tanda salib.
Jgn buru2, tetapi hayatilah dan syukurilah bahwa karena rahmat Baptis
anda bisa bergabung ke dlm persekutuan Gereja. Jgn membiasakan memberi
air suci pada orang lain dgn mengulurkan jari anda. Ketika anda dibaptis
anda dipanggil dgn nama pribadi anda, berarti sgt personal, maka tanda
salib jgn dibuat dgn asal2an
2. Perayaan Ekaristi/ Misa Kudus adalah rangkaian doa.
Maka tanda salib hanya dilakukan pada AWAL dan AKHIR MISA KUDUS saja
yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa. Jangan buat tanda salib
banyak2. Tanda Salib disini menunjuk pada tanda salib biasa dan bukan
penandaan dahi, bibir, dan dada dengan salib yg tetap harus dilakukan
saan bacaan injil.
3. Ketika doa pembuka, sampaikanlah ujud pribadi anda dalam hati, singkat saja sambil mengaminkan doa yg dibawakan imam.
Tuhan sudah tahu masalah anda jadi tidak perlu bertele-tele. Pada zaman
dahulu, kesempatan ini diisi dgn doa spontan oleh umat yg hadir, yg
akhirnya ditutup oleh imam.(Kesempatan lain yg bisa dilakukan untuk
menyampaikan ujud pribadi adalah ketika doa umat, pada waktu yg
disediakan).
4. Tanda salib yg dibuat sebaiknya tanda salib besar, yaitu dgn menyentuh pusar (sebagai lambang inkarnasi Kristus). Tidak
membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum ("...semoga Alah
mengasihani kita...dst.."), karena yg kita ikuti adalah Misa Kudus bukan
Sakramen Tobat. Tidak salah membuat tanda salib dengan menyentuh dada
ketika berkata "Putra".
5. Berlutut sebelum duduk, jgn asal2an, jgn hanya membungkuk, kecuali terpaksa. Yang
ada di depan anda adalah Kristus sebenar2nya dalam rupa Hosti di
Tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam
Tabernakel, bisa diasosiasikan dgn Kristus dalam rahim Maria. TENTANG
PAKAIAN YANG PANTAS untuk menghadap Pencipta anda sendiri yg ada secara
fisik di hadapan anda, anda pasti bisa memilihnya bukan?
SEBERAPA SOPAN ANDA BERPAKAIAN MENCERMINKAN SEBERAPA TINGGI PENGHORMATAN ANDA AKAN KRISTUS DALAM TABERNAKEL
6. Nyanyikanlah Tuhan Kasihanilah kami dan Kemuliaan dengan penuh hormat. Harap
diingat bahwa Kemuliaan adalah kidung malaikat di padang Efrata ketika
kelahiran Kristus. Jadi, mohon dinyanyikan dengan penuh sukacita dan
hormat
7. Bacaan kitab suci yg dibacakan dr
ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu
menyimak dengan penuh perhatian. Jika paroki anda menyediakan
teks misa, anda lebih baik membaca kutipan bacaan sebelum misa dimulai.
TATAP lektor/imamnya karena Allah sedang berbicara pada anda.Komunikasi
yg baik dalam percakapan adalah SALING MENATAP bukan? PEMBACAAN INJIL
-dan bukannya homili - adalah PUNCAK LITURGI SABDA. Harap diingat, suara
yg anda dengar adalah Suara Kristus sendiri karena imam bertindak IN
PERSONA CHRISTI (mewakili Kristus sepenuh-penuhnya)
8. Mohon menyanyikan KUDUS dengan sepenuh hati, dengan keagungan, jangan asal2an.
Dikarenakan bahwa ketika menyanyikan/mengucapkan KUDUS kita bergabung
dengan seluruh penghuni surga yang memuji Allah tak henti.
9. Ketika konsekrasi (Inilah TubuhKU,
Inilah DarahKu atau ketika Hosti diangkat dan Piala diangkat) anda boleh
mengangkat kedua tangan yg terkatup seperti ritus ibadat di pura
Hindu, NAMUN SEBENARNYA berlutut sudah merupakan ungkapan PENYEMBAHAN.
Yang terpenting ketika konsekrasi adalah anda harus menatapNya. Harap
diingat, Suara yg anda dengar (Inilah TubuhKU, Inilah darahKU, adalah
Suara Kristus sendiri. Lagi, hal ini dikarenakan Imam bertindak IN
PERSONA CHRISTI. Jadi? Tataplah Hosti dan Piala itu dgn penuh hormat,
yakinkan pada diri anda kalau itu adalah Kristus sendiri, bukannya sibuk
dengan permohonan dalam hati.
10. Ketika imam mengucapkan/menyanyikan :
"Dengan perantaraan Kristus, bersama dia, dan dalam Dia...dst..."
IKUTILAH DALAM HATI. TATAPLAH HOSTI DAN PIALA YG DIANGKAT.
Ketika "AMIN" dinyanyikan (dlm bahasa inggris disebut THE GREAT AMEN").
Mohon dinyanyikan dengan sepenuh hati, dengan suara terindah yg anda
miliki. Dikarenakan bahwa THE GREAT AMEN ini adalah PUNCAK LITURGI
EKARISTI.
11. Jangan menadahkan tangan seperti imam, pada waktu berdoa atau menyanyikan Bapa Kami.
Dikarenakan imam sedang berdoa atas nama Gereja atau IN PERSONA
ECCLESIA. Sikap yg benar adalah mengatupkan tangan, tanda berdoa.
Hayatilah doa Bapa Kami. Sadarilah bahwa "rezeki" yg anda minta itu
terutama adalah "Roti Hidup" dalam Ekaristi. (dlm bahasa aslinya (Aram),
doa Bapa Kami menggunakan kata "roti" bukan rezeki. Pun,dalam bahasa
latin digunakan kata "PANEM" yg berarti roti.)
12. TIDAK MENGUCAPKAN DOA PRESIDENSIAL
(yg boleh diucapkan oleh imam saja) doa: "..jgn perhitungkan dosa kami
tetapi perhatikanlah iman GerejaMu" Jika Imam mengucapkan
"marilah kita mohon damai Tuhan" dsb sebelum doa ini, bukan berarti kita
harus ikut mengucapkan doa ini. Ucapkan dalam hati saja KEMUDIAN
DIAMINKAN DENGAN IMAN.
13. Ketika menerima komuni, TATAPLAH
terlebih dahulu hosti yg diangkat sebelum ditaruh di tangan anda. AMIN
HARUS DIUCAPKAN DENGAN PENUH IMAN.
14. Tidak perlu ikut menghormat ketika
imam menghormati Tabernakel dan altar(juga pada waktu awal misa). Tidak
masalah jika anda tetap melakukannya karena merupakan kebiasaaan yg
saleh. Namun kalau anda menghadiri misa di luar negeri, jangan kaget kalau di negara tertentu praktik ini tidak dilakukan.
15. Tanda salib pada saat keluar Gereja, sebenarnya tidak perlu
dilakukan. Tanda salib sebelum anda masuk sebenarnya kurang lebih
berfungsi seperti wudhu, yaitu untuk menyucikan (dan mengingatkan akan
Baptis). Ketika anda selesai misa, Kristus yang Maha Suci sudah masuk
dalam tubuh anda, tidak diperlukan lagi sarana penyucian lain. Namun
demikian, tidak ada salahnya kalau dilakukan, asal jgn karena latah,
namun harus disertai kesadaran iman, bahwa anda kini diutus untuk
mewartakan karya salib Kristus lewat perkataan dan perbuatan.
Anda harus menjadi contoh bagi orang lain. Jangan takut untuk
mensosialisasikan hal2 di atas pada siapa saja yg menghadiri misa
bersama anda.
Tambahan :
Info ini BUKAN TPE BARU. TPE yg berlaku tetap TPE 2005. Info ini hanya
merupakan hasil olahan setelah penulis mengikuti rekoleksi liturgi di
salah satu paroki di KAJ oleh komisi liturgi KWI yg pastinya juga
berdasarkan TPE 2005. Coba perhatikan dengan seksama bahwa sama sekali
tidak ada yg berubah. Yang ditulis di atas lebih ke arah praktikal,
terutama bagaimana sebenarnya menghayati apa yg kita lakukan atau
katakan atau nyanyikan setiap kali kita menghadiri Misa.
Sampaikan dengan sopan pada saudara dari persekutuan gerejawi lain
(Protestan) agar mereka tidak ikut mengambil komuni, namun boleh
menerima berkat seperti katekumen yaitu dengan menyilangkan tangan di
depan dada, sehingga yang memberikan komuni tahu bahwa dia bukanlah
seorang katolik. Walaupun mereka tergabung dalam semacam persekutuan
dengan Gereja Katolik berkat Sakramen Baptis, namun komuni hanya
diperuntukkan bagi mereka yg berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup
Roma (Paus sebagai penerus Petrus), dengan kata lain komuni hanya
eksklusif untuk umat Katolik.
Tambahan bagi perempuan katolik: Jangan merasa terhalang menerima komuni
jika anda sedang mengalami datang bulan. Tuhan Yesus tidak
mempermasalahkan sesuatu yg manusiawi. Konsep terhalang karena datang
bulan hanya ada di tetangga seberang.
Salam damai selalu
No comments:
Post a Comment