Thursday, April 24, 2025

Satu foto, dengan banyak cerita

 


Satu foto, dengan banyak cerita

Pengawal prosesi, Garda Swis, sudah berusia 420 tahun. Pemanggul peti; dulu selama beratus tahun, adalah petugas yang biasa memanggul tandu Paus semasa hidup... Tradisi ini dibuang oleh Paus Yohanes Paulus II.

Peti mati . Ini yang menyimpang dari tradisi ratusan atau seribu tahun. Biasanya berhias indah. Berlapis 3. Sekarang cuma peti kayu sederhana. Tanpa hiasan. Peti kayu kaum duafa... Orang miskin, yang jadi simbol Yesus bagi Paus Fransiskus. 

Tulisan, inskripsi, di kuburannya nanti: satu kata saja; Francesco.  Tanpa kata Yang Mulia Paus, uskup, atau apapun... Seorang hamba sejati tidak perlu mencantumkan gelar di kuburnya. Berbeda dengan hamba yang biasa naik Alphard atau limousine, hamba yang ini tidak pernah naik itu. Tidak mau.


Tapi dia kan tinggal di Istana Vatikan!?

No... Tidak. Dia tinggal di Wisma Tamu, bersama tamu2 yang datang.  Juga makan bersama di meja makan. Paus2 pendahulu makan di ruang makan sendiri. Di istana sendiri. Makan sendiri. (Kecuali Paus Yohanes XXIII yang seperti Paus Fransiskus gemar berkumpul dengan orang. Dia sering panggil orang2 untuk makan bersama,)

Tentang pandangannya terhadap Vatikan sendiri, 3 hari lalu New York Times menulis begini (bukan saya, ya):

"(Dulu...) Kardinal Bergoglio juga memiliki hubungan yang kurang hangat dengan Vatikan. Vatikan bagi dirinya merupakan "inti dari segala sesuatu yang menurutnya (Bergoglio) tidak seharusnya ada dalam Gereja: kemewahan, kesombongan, kemunafikan, birokrasi,” ujar mantan petugas persnya di Buenos Aires, Federico Wals, kepada Austen Ivereigh, salah satu penulis biografi Paus. "Ia sangat enggan pergi ke sana (Vatikan)." 

Bergoglio (Paus Fransiskus) sangat malas kalau dipanggil ke Vatikan. Dan  dia sudah beli tiket pulang ke Argentina segera sesudah konklav. Tapi tiket tidak pernah dipakai, karena dia terpilih... dan dia tidak pernah pulang Argentina. 

EN.